“Aku ambisius, tapi aku orangnya gampang down, jadi aku jalanin aja apa adanya sampai ada satu titik terang nantinya. Dan puji tuhan, tawaran film yang datang ke aku masih dalam batasan wajar”
Mencapai sebuah kesuksesan memang dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tinggi, akan tetapi terkadang faktor luck (keberuntungan) juga dapat mempengaruhi perjalanan karir seseorang. Dan faktor luck ini diyakinkan oleh aktris muda Indonesia Sheila Marcia, memberikan pengaruh yang besar dalam perjalanan karirnya di dunia layar lebar Indonesia.
Sebelum mendapatkan keberuntungan yang membawanya ke dunia layar lebar, perjuangan Sheila untuk masuk ke dunia hiburan tidaklah mudah., mulai dari tinggal di kost yang sempit, hingga harus makan satu hari sekali karena ia harus membiayai hidupnya sendiri, setelah ia memutuskan hijrah dari Bali ke Jakarta, di umur 15 tahun. Sesampainya di Jakarta, dengan bermodalkan artikel dan foto dirinya ketika masuk menjadi 20 finalis gadis sampul sebuah majalah remaja , Sheila harus rela untuk naik dan turun angkutan umum menuju rumah produksi setiap harinya.
Namun dengan apa yang diperjuangkan secara maksimal pasti akan membuahkan hasil yang baik, dan akhirnya Sheila mendapatkan kesempatan untuk bermain dalam sebuah sinetron produksi Soraya Film berjudul Ku Telah Jatuh Cinta. Dan disinilah faktor luck (keberuntungan) yang diungkapkan oleh Sheila bermula, ia mendapatkan tawaran untuk bermain dalam film produksi Indika berjudul “Ekskul” garapan sutradara Nayato Fio Nuala.
”Bisa bayangin ngga sih, dengan cuma bermodalkan satu judul sinetron aku bisa masuk ke layar lebar, dan aku menganggap itu sebuah keberuntungan buat aku,” ungkap wanita yang mempunyai nama lengkap Sheila Marcia Joseph ini. Namun, dengan keberuntungan yang didapat olehnya tidak juga membuat dirinya siap memasuki dunia layar lebar, perasaan ragu Di awal-awal mendapatkan tawaran untuk bermain di layar lebar, perasaan ragu justru menghinggapi dirinya.
Namun lagi-lagi Sheila merasakan peruntungannya yang baik karena ia mempunyai seorang guru yang memberikan keyakinan pada dirinya.”Aku ngga tahu kenapa aku bisa keterima bermain di film Ekskul, tapi yang jelas waktu itu bang Eka Sitorus meyakinkan kalau aku punya potensi yang bisa aku kembangin,’ cerita Sheila,”Dan Puji Tuhan rejeki aku sekarang di layar lebar,” tambahnya.
Film Ekskul sendiri merupakan sebuah film yang sempat menimbulkan kontroversi dalam ajang FFI tahun 2006, dan alhasil kemenangan film yang merupakan film pertama dari Sheila Marcia ini dibatalkan oleh BP2N. Entah disadari atau tidak olehnya, setidaknya kontroversi tersebut membawa peruntungan baginya. Namun ada keberuntungan lainnya yang sangat-sangat ia sadari, bahwa dirinya sangat beruntung memiliki orang tua yang sangat mendukung jalur yang ia pilih.
“Puji Tuhan aku ngga pernah ada batasan dari mereka, karena aku sama keluarga aku itu satu pikiran,” jelasnya. Namun dengan tanpa ada batasan dari keluarga bukan berarti Sheila bisa menentukan apa yang ia pilih dengan bebas, ia kerap melakukan terlebih dahulu dengan orang tua. “Sebelum aku mendapatkan peran pun aku langsung telephone mama,” ungkapnya. Tawaran apa yang ia dapatkan, dan akan beradegan apa semuanya dijelaskan kepada sang mama.”Aku jelasin aku mendapat tawaran apa, jadi kalau mama oke aku juga jadi tenang, tapi kalau mama ngga yakin, trus nyuruh aku untuk pikirin lagi, akan aku pikirin lagi, jadi kita sering diskusi,” tukas Sheila yang merupakan pacar dari Roger Danuarta ini.”Tapi bukan berarti aku ngga bisa dapet apa yang aku pengen, walaupun mama nyuruh aku mikirin lagi, tapi misalnya aku ngerasa yakin sama apa yang akan aku lakuin, aku pasti akan jelasin ke mama,” tambahnya.
Saat ini, Sheila termasuk bintang muda yang sering wara-wiri di dunia layar lebar Indonesia. Bahkan sebuah film terbarunya yang bergenre horror akan segera rilis di bioskop seluruh Indonesia dalam waktu dekat. Meski sudah memiliki banyak pengalaman, Sheila terus mengasah kemampuannya dalam berakting. Dan sungguh keberuntungan yang besar baginya, ia dapat berdiskusi dengan sang pacar dan orang tua berkaitan dengan aktingnya.”Aku selalu evaluasi sama orang tuaku, meski mereka bukan aktor atau aktris layar lebar, tapi mereka jago untuk mengevaluasi sesuatu,” jelas Sheila yang mengaku memiliki darah akting dari sang mama, dan musik dari sang papa.
Diskusi bersama orang tua biasa dilakukan Sheila ketika ia pulang ke Bali.”Kalau aku pulang ke Bali, aku selalu bawa film-film aku,” jelasnya. Diakui oleh Sheila, mereka sangat fair dalam menilai kualitas akting Sheila. ”Kalo aku ngga bagus, mereka bilang ngga bagus, jadi bukan mentang-mentang aku anaknya terus mereka cuma bilang yang bagus-bagus aja,” tambahnya. “Bukannya aku narsis ya, tapi aku harus evaluasi terus, kalau ngga dievaluasi aku akan seperti itu terus, monoton dan nggak ada peningkatan,” ucapnya.
Lengkap sudah keberuntungan yang dimiliki oleh Sheila, orang tua, pacar dan karir yang gemilang telah membawanya menjadi seseorang yang bertanggung jawab.”Aku ngerasa beruntung banget punya orang tua seperti mereka, mereka selalu menopang aku, karena doa seorang ibu ngga main-main, mamaku berdoa untuk aku pagi siang dan malam, dan juga tuhan tentunya,” ungkap Sheila.
No comments:
Post a Comment