Dunia hiburan memang sudah dekat dengan kehidupan Nicky semenjak ia masih kecil. Pasalnya sang kakak, Nia Lavenia adalah seorang penyanyi dan aktris yang dikenal di era 90-an. Kehidupan public figure sang kakak ternyata menarik minat anak kelima dari delapan bersaudara ini untuk terjun ke dunia hiburan. Ia telah melakoninya sejak berusia delapan tahun. “Saya sering nganterin dia syuting, bawain barangnya dia, balesin surat penggemarnya. Pokoknya udah kaya asistennya dia deh,” ujar Nicky.
Tapi tekad bulat Nicky di atas segalanya. Diam-diam dia tetap mengikut casting iklan, walaupun ia harus selalu siap sedia diomelin kedua orang tuanya ketika melihat iklan terbarunya nongol di televisi.
Karir Nicky kian moncer ketika ia terpilih sebagai Top Guess Aneka pada tahun 2003. Padahal saat itu ia tercatat sebagai peserta paling tua dan paling pendek tinggi badannya.
Ada kejutan manis ketika pengumuman kemenangan Nicky saat itu. Tanpa dia duga sama sekali, ternyatak kedua orang tuanya, yang telah menetap di Australia, secara khusus datang ke acara tersebut. “Pas saya dinyatain menang sebagai juara satu, ternyata keluarga saya hadir semua. Mereka datang dari Australia khusus untuk melihat saya dan mereka teriak-teriak pas saya menang,” kenang Nicky.
Dengan bekal sebagai pemenang Top Guess Aneka, tawaran iklan dan sinetron pun berdatangan. Sinetron pertamanya adalah Bidadari. Lagi-lagi, ia menjadi orang paling tua ketika casting. Maklum, sinetraon ini bercerita tentang anak SMA, sementara Nicky telah berusia 20 tahun kala itu. “Jadilah gue orang yang paling tua lagi disana. Parahnya gue disuruh cukur bulu kaki,” tutur Nicky yang mengaku enggan mencukur bulu kakinya karena menganggap banyak anak SMP diluar sana yang bulunya banyak.
Pilihan untuk mencukur bulu kaki ini ternyata tidak sia-sia. Sinetron Bidadari berhasil mendapat rating tinggi. Namanya pun kian dikenal banyak orang. “Walau baru main satu episode udah lumayan banyak yang kenal saya. Wah udah terkenal nih gue.”
Berangkat dari kesuksesannya di sinetron tersebut, tawaran untuk bermain di sinetron dan FTV lainnya mulai berdatangan. Nicky tercatat terlibat dalam Joey dan Jessy, Kala Cinta Menggoda, Pacar Khayalan, Dendam Asmara, Senandung Masa Puber, dan Satu Cincin Dua Cinta.
Sukses yan telah direguknya di dunia hiburan, ternyata tidak serta-merta melunakkan hati kedua orang tuanya. “Mereka memang nggak sepenuhnya ngebolehin gitu aja. Dikasih wejangan-wejangan dulu lah. Buat mereka, ini adalah dunia yang bisa merusak fisik atau mental, sehingga mereka minta untuk saya bisa menjaga diri,” tutur Nicky panjang lebar.
Tapi akhirnya, semakin Nicky dewasa, orang tuanya juga mulai memberi kebebasan pada Nicky untuk memilih pilihannya sendiri. “Buat saya pribadi, karena saya menghargai kebebasan yang udah dikasih, saya juga ngga mau ngecewain. Saya juga ngga mau ngerusak,” tambah Nicky.
Impian Nicky untuk terjun ke layar lebar pun mulai terkuak. Sebuah film berjudul Pulau Hantu 2 menjadi film pertamanya.
Tekad Nicky untuk berkarir di dunia akting kian bulat. Tapi ia tidak ingin sekadar menjadi aktor. Suatu hari kelak, pria yang hobi olah raga, ini ingin kerja di belakang layar dan ia ingin segera memulainya. Nicky sekarang sedang menyortir sekolah-sekolah broadcasting di Australia yang pantas baginya. Dan untuk yang terakhir ini, ia mendapat dukungan penuh dari orang tuanya. (ajo)
No comments:
Post a Comment