Sosok aktor yang satu ini memang khas, mudah untuk dikenali secara fisik. Apalagi film di mana dia bermain pun didominasi genre tertentu. Ya, Herichan selama ini lebih banyak berakting dalam film horor. Debutnya dimulai tiga tahun silam dalam film Koya Pagayo alias Nayato,
Panggil Namaku 3X. Dilanjutkan dengan
Gotcha, Kawin Kontrak, 40 Hari Bangkitnya Pocong hingga kini yang baru dirilis
Sumpah Pocong di Sekolah. Kok lebih banyak horor?
”Ini rejeki. Agak pamali (pantang) kalau sampai nolak rejeki,” ujar cowok kelahiran Surabaya ini dengan sedikit hati-hati. ”Rejeki jangan ditolak sebisa mungkin deh,” tambahnya.
Memang bukan sekadar rejeki. Menurut Heri, kendati banyak bermain dalam genre horor, film-film yang dimainkannya umumnya diarahkan tak hanya oleh satu sutradara. ”Akhirnya kan ada motivasi untuk menambah referensi dari sutradara yang berbeda-beda,” tuturnya. Memang bukan hanya Nayato, ada sutradara Rudi Soedjarwo dan Awi Suryadi yang juga pernah mengarahkan dalam film horor.
Sebagai seorang aktor, Heri ikhlas melakukan apa saja demi tuntutan akting. Dengar saja curhatnya ketika bermain dalam film Awi. ”Saya harus botakin rambut, sampai dicukur habis,” tutur anak sulung dari 3 bersaudara ini. Tak hanya sampai di situ, Heri juga kudu tampil seolah-olah bugil lantaran dikerjai oleh geng senior di sekolahnya. “Tapi tidak mengapa,” katanya.
Sekian lama terjun di ranah hiburan, diam-diam Heri menyimpan obsesi yang dalam. ”Saya kepingin banget bermain peran-peran yang antagonis,” lanjut Heri. Memang, dengan sosoknya yang sedikit bulat dan bertampang culun tak ayal peran-peran berbau komedi yang selalu menghampirinya. ”Oh ya, saya juga ingin menyanyikan original soundtrack dalam film yang saya mainkan kelak,” tambahnya seraya setengah mempromosikan bakatnya di bidang tarik suara.
Wah bahaya. Mau coba-coba menyaingi Acha Septriasa ya? (
bat)
1 comment:
good topik menarik
Post a Comment