Friday, June 20, 2008

Nicky Tirty, Dari Iklan ke Layar Lebar

Dunia hiburan memang sudah dekat dengan kehidupan Nicky semenjak ia masih kecil. Pasalnya sang kakak, Nia Lavenia adalah seorang penyanyi dan aktris yang dikenal di era 90-an. Kehidupan public figure sang kakak ternyata menarik minat anak kelima dari delapan bersaudara ini untuk terjun ke dunia hiburan. Ia telah melakoninya sejak berusia delapan tahun. “Saya sering nganterin dia syuting, bawain barangnya dia, balesin surat penggemarnya. Pokoknya udah kaya asistennya dia deh,” ujar Nicky.

Tidak hanya itu, Nicky kecil juga melihat bagaimana sang kakak kerap bisa memberikan hadiah kepada anggota keluarga lainnya bila ada yang berulang tahun. “Dia itu bisa beliin adik-adiknya hadiah kalo adiknya ulang tahun, bisa ngebahagiain keluarga, dan saya kepingin bisa seperti itu,” cerita Nicky.

Karena itulah, ketika ada kesempatan untuk casting, Nicky langsung menyambarnya. Padahal orang yang menawarin casting tersebut, baru ia kenal.Ketemu biasa aja di mal pas saya lagi jalan-jalan, tiba-tiba dia dateng nawarin untuk syuting iklan,” ucap pria bernama lengkap Nicky Tirta Djaja ini. Kala itu Nicky masih duduk di bangku sekolah menengah atas.

Awalnya Nicky berpikir ia bakal mendapat peran yang lumayan. Ternyata, ia hanya satu dari seratusan figuran dalam iklan tersebut. “Saya pikir syutingnya tuh yang gimana, eh ngga taunya saya cuma tepuk tangan aja dari jauh barengan sama seratusan orang itu. Pas keliatan di TV juga cuma keliatan seujung jari aja,” kenang Nicky.

Meski tidak sesuai dengan harapan Nicky seutuhnya, pria yang mulai merambah ke dunia tarik suara ini setidaknya bisa merasakan bagaimana memperoleh uang sendiri dari hasil jerih payahnya.

Setelah mendapat kesempatan pertamanya, Nicky terus mencoba untuk mengikuti berbagai casting. Setelah enam bulan casting ke sana-sini, akhirnya ia mendapatkan peran utamanya dalam sebuah iklan.

Namun perjuangan Nicky belum selesai. Meski ia kerap membintangi berbagai judul iklan, ternyata ia tidak mendapat restu dari orang tua. Menurut mereka, tidak elok bila pria masuk dunia hiburan. Ada perbedaan gender yang dia rasakan saat itu. “Sebenarnya sama keluarga waktu itu nggak boleh, dimarahin. Mereka nggak suka kalo cowok ada di dunia entertaint, tapi kalo cewe malah di-support,” cerita pria yang hobi memasak ini.

Terdapat pertentangan yang cukup kuat pada diri Nicky saat itu. Di satu sisi ia sedang menikmati buah penantiannya untuk bisa masuk ke dunia hiburan, di sisi lain, ia harus mengakomodir orang tua yang membesarkan dirinya.

Sebenarnya, orang tua Nicky keberatan lebih karena khawatir ia akan hidup bebas tak terkendali. Mereka takut saya masuk ke dunia yang aneh-aneh. Kata mereka, kalo anak cewek kan biasanya emang mau dianter-anterin, sedangkan kalo cowok kan emang jarang yang mau dianter-anterin orang tuanya,” cerita Nicky.

Tapi tekad bulat Nicky di atas segalanya. Diam-diam dia tetap mengikut casting iklan, walaupun ia harus selalu siap sedia diomelin kedua orang tuanya ketika melihat iklan terbarunya nongol di televisi.

Karir Nicky kian moncer ketika ia terpilih sebagai Top Guess Aneka pada tahun 2003. Padahal saat itu ia tercatat sebagai peserta paling tua dan paling pendek tinggi badannya.

Ada kejutan manis ketika pengumuman kemenangan Nicky saat itu. Tanpa dia duga sama sekali, ternyatak kedua orang tuanya, yang telah menetap di Australia, secara khusus datang ke acara tersebut. “Pas saya dinyatain menang sebagai juara satu, ternyata keluarga saya hadir semua. Mereka datang dari Australia khusus untuk melihat saya dan mereka teriak-teriak pas saya menang,” kenang Nicky.

Dengan bekal sebagai pemenang Top Guess Aneka, tawaran iklan dan sinetron pun berdatangan. Sinetron pertamanya adalah Bidadari. Lagi-lagi, ia menjadi orang paling tua ketika casting. Maklum, sinetraon ini bercerita tentang anak SMA, sementara Nicky telah berusia 20 tahun kala itu. “Jadilah gue orang yang paling tua lagi disana. Parahnya gue disuruh cukur bulu kaki,” tutur Nicky yang mengaku enggan mencukur bulu kakinya karena menganggap banyak anak SMP diluar sana yang bulunya banyak.

Pilihan untuk mencukur bulu kaki ini ternyata tidak sia-sia. Sinetron Bidadari berhasil mendapat rating tinggi. Namanya pun kian dikenal banyak orang. “Walau baru main satu episode udah lumayan banyak yang kenal saya. Wah udah terkenal nih gue.

Berangkat dari kesuksesannya di sinetron tersebut, tawaran untuk bermain di sinetron dan FTV lainnya mulai berdatangan. Nicky tercatat terlibat dalam Joey dan Jessy, Kala Cinta Menggoda, Pacar Khayalan, Dendam Asmara, Senandung Masa Puber, dan Satu Cincin Dua Cinta.

Sukses yan telah direguknya di dunia hiburan, ternyata tidak serta-merta melunakkan hati kedua orang tuanya. “Mereka memang nggak sepenuhnya ngebolehin gitu aja. Dikasih wejangan-wejangan dulu lah. Buat mereka, ini adalah dunia yang bisa merusak fisik atau mental, sehingga mereka minta untuk saya bisa menjaga diri,” tutur Nicky panjang lebar.

Tapi akhirnya, semakin Nicky dewasa, orang tuanya juga mulai memberi kebebasan pada Nicky untuk memilih pilihannya sendiri. “Buat saya pribadi, karena saya menghargai kebebasan yang udah dikasih, saya juga ngga mau ngecewain. Saya juga ngga mau ngerusak,” tambah Nicky.

Impian Nicky untuk terjun ke layar lebar pun mulai terkuak. Sebuah film berjudul Pulau Hantu 2 menjadi film pertamanya.

Tekad Nicky untuk berkarir di dunia akting kian bulat. Tapi ia tidak ingin sekadar menjadi aktor. Suatu hari kelak, pria yang hobi olah raga, ini ingin kerja di belakang layar dan ia ingin segera memulainya. Nicky sekarang sedang menyortir sekolah-sekolah broadcasting di Australia yang pantas baginya. Dan untuk yang terakhir ini, ia mendapat dukungan penuh dari orang tuanya. (ajo)

No comments: